Thursday, 29 January 2009

Simpati vs Empati

Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang lain. Sedangkan sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami keaddan orang lain secara emosional dan intelektual. Maknanya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan masalah orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain.Bagaimana caranya ?. Kita dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berkongsi kebaikan dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.

Justeru, kalau kita lihat dua istilah tersebut iaitu simpati dan empati seakan-akan serupa tetapi maknanya berlainan. Sesorang yang mempunyai empati terhadap orang lain lebih menghargai diri sendiri dan orang lain dalam hidupnya. Misalnya, apabila ada musibah di kalangan kawan-kawan atau saudara seIslam, hati kita turut mengalami kesakitan musibah tersebut lantaran jiwa kita penuh dengan nilai empati. Daripada empati tersebut maka akan lahirnya ukhuwwah kita dengan orang lain. Apabila terbinanya ukhuwwah maka utuhlah perpaduan dan kasih sayang dalam sesebuah masyarakat. Tidak timbul lagi caci-mencaci, mengumpat dan mengata terhadap kelemahan seseorang. Rasulullah SAW pernah bersabda: 'kasihilah saudara mu sebagaimana kamu mengasihi diri kamu sendiri'. Ini menegaskan kepada kita bahawa Islam menegaskan betapa pentingnya sikap empati ini dalam membina persaudaraan Islam.

Oleh itu, mari kita renungkan dalam diri kita sejauhmanakah nilai empati ini adalah dalam diri kita? Adakah hati kita terasa sedih apabila ada sahabat-sahabat kita yang mengalami musibah dan sebagainya? Begitu juga bagaimana perasaan kita sebagai muslim apabila saudara-saudara kita di Palestin dizalimi dan dibunuh dengan kejam oleh rejim Zionis? Adakah kita hanya tunjuk simpati atau empati? Tepuklah dada, tanyalah iman kita...

1 comment:

Anonymous said...

good fact..thank you very much..